Film Movie Bioskop Indonesia Terbaik tahun 2017, √ Yang pasti Nggak Terduga!

Film Movie Bioskop Indonesia Terbaik tahun 2017, √  Yang pasti Nggak Terduga!
Film dan Movie adalah sebuah hiburan masa kini yang mulai disukai oleh khalayak dan masyarakat umum. Tidak bisa dihindari bahwa mata kita saat ini adalah sebuah alat yang bisa menghasilkan pundi-pundi keuangan untuk produser.
Karena memang film-film saat ini tidak bisa disamakan dengan tahun-tahun 2010 under yang sulit untuk bisa tayang di bioskop. Saat ini berbagai film jenis apapun asal bukan film porn maka akan bisa mudah untuk masuk dalam billboard bioskop.

Oleh sebab itu seringnya film keluar masuk bioskop kita bisa menyimpulkan atau membuat list film terbaik versi kita sendiri. Nahh pada tahun 2017 dahulu kami telah merangkum film-film yang terbaik yang bisa kamu review juga mengapa kok bisa menjadi terbaik.

Kami list pada daftar isi berikut ini.

Film Movie Bioskop Indonesia Terbaik

Dari sekian banyak film yang kita tonton di Bioskop pasti hanya beberapa saja yang kamu sukai dan kamu lihat, dan bahkan film seperti Salawaku pasti kamu baru dengar.

Inilah film Indonesia yang terbaik dan mungkin belum kamu duga dan belum kamu tahu sebelumnya. Ini adalah hasil review dari cinetariz kemudian kami seleksi kembali agar bisa menyajika konten yang super untuk kamu.

Film Susah Sinyal
Tidak sebaik Ngenest maupun Cek Toko Sebelah dalam hal bermain-main di ranah dramatik, Susah Sinyal garapan Ernest Prakasa masih berhasil menghadirkan tontonan menghibur kala liburan melalui rentetan momen komediknya yang cukup sering mengenai sasaran.

Trio reporter dengan pertanyaan ajaib, cicik-cicik ceriwis, staf hotel konyol dan asisten rumah tangga ajaib adalah penyumbang gelak tawa terbesar di film yang bisa jadi akan membuatmu tergerak untuk berlibur ke Sumba ini.

Film Chrisye
Memulai langkahnya dengan goyah, film biopik dari Chrisye yang mencuplik sepenggal perjalanan karir sang penyanyi legendaris ini setapak demi setapak terus membaik seiring berjalannya durasi.

Vino G. Bastian bermain meyakinkan sebagai Chrisye, begitu pula Velove Vexia yang berlakon sebagai sang istri. Chemistry lekat keduanya membantu terciptanya momen emosional jelang tutup durasi utamanya kala Chrisye gelisah dalam menciptakan lagu “Ketika Tangan dan Kaki Berkata”.

Sebuah biopik yang pantas bagi sang legenda musik tanah air.

Film Salawaku
Melalui Salawaku, Pritagita Arianegara menggugat tindak seksisme yang merebak luas di sekitar kita akibat kuatnya pengaruh budaya patriarki dengan pendekatan santai.

Ada setumpuk humor dilontarkan oleh barisan pelakonnya yang bermain apik dan pasokan gambar membelalakkan mata dari Faozan Rizal yang niscaya akan membuat jiwa petualangmu tergugah seketika untuk menjelajahi Pulau Seram saking mempesonanya pemandangan yang terhampar di layar bioskop.

Film Galih dan Ratna
Galih dan Ratna manis bukan disebabkan kedua insan manusia yang tengah dimabuk asmara hobi saling melempar gombalan satu sama lain tiada berkesudahan. Manisnya terbentuk dari situasi dan keyakinan penonton bahwa kedua karakter memang saling jatuh cinta atau dengan kata lain, chemistry ciamik.

Refal Hady dan Sheryl Sheinafia mempersembahkan duet maut layak dikenang. Refal menguarkan aura misterius mengundang keingintahuan akan sosoknya, sedangkan Sheryl membuat sosok Ratna yang sepintas lalu tampak tipikal gadis rumahan terasa memiliki kompleksitas.

Film Posesif
Edwin menawarkan alternatif bagi penonton yang jenuh dengan kisah percintaan remaja yang serba manis melalui Posesif. Dalam film ini, kita diajak melongok ke sisi kelam sebuah hubungan yang sejatinya jamak dijumpai di kalangan muda mudi.

Mulanya sih, Posesif bertutur seperti film romantis pada umumnya kala bunga-bunga asmara diantara dua protagonis mulai bermekaran. Terasa manis.

Namun film yang menghadirkan akting ciamik dari Adipati Dolken dan Putri Marino ini perlahan tapi pasti berganti haluan menjadi berdaya cekam tinggi yang seringkali membawa penonton ke dalam fase ‘harap harap cemas’ menyaksikan kisah kasih Lala dan Yudhis.

Film Kartini
Di tangan seorang Hanung Bramantyo, Kartini menjelma sebagai sebuah film biopik yang menghibur, emosional, sekaligus mempunyai cita rasa megah. Hanung agaknya memahami, garis dramatik dalam kehidupan Kartini seringkali berada di posisi horizontal.

Maka dari itu, si pembuat film secara cerdik menyelipkan cukup banyak kelakar sehingga membuat film terasa ringan untuk diikuti.

Tidak semata-mata bergantung pada elemen komedik, imajinasi sang sutradara beserta visualisasi cantik hasil bidikan gambar dari Faozan Rizal yang berpadu mulus bersama kostum indah, iringan musik melodius, dan tata artistik ciamik turut membantu hadirkan ‘gelombang rasa’. Ciptakan pula sensasi megah.

Film Critical Eleven
Disamping mempunyai bangunan karakter memikat dan konflik mengikat, kekuatan Critical Eleven turut bersumber dari chemistry intim Reza Rahadian dan Adinia Wirasti yang menguarkan kesan kuat bahwa keduanya adalah suami istri betulan sehingga mudah bagi penonton untuk terjerat baik kepada Ale maupun Anya.

Critical Eleven merupakan sebuah balada tentang cinta, duka, serta penerimaan yang dikemas dengan begitu manis, hangat, sekaligus emosional. Emosi penonton telah disentuh sedari awal dan momen-momen dramatik dalam film ini secara konstan memberikan guncangan kepada emosi penonton hingga jelang ‘pendaratan’.

Film Dear Nathan
Ditemani skeptisisme kala melangkahkan kaki memasuki gedung bioskop demi menyaksikan Dear Nathan, sebuah tamparan hebat mendarat ke diri ini begitu lampu bioskop dinyalakan pertanda pertunjukkan telah usai. Rupanya, Dear Nathan bukanlah film percintaan penuh gombalan berlebihan seperti disangkakan dan malah justru sebaliknya.

Ini adalah tontonan remaja yang tergarap dengan sangat baik dan mampu mendatangkan gelak tawa, mengundang rasa gregetan serta menghadirkan kehangatan secara organik. Dear Nathan tak saja membuat kami terkenang ke masa-masa SMA yang manis, tetapi juga merupakan kejutan terbesar di perfilman Indonesia pada tahun 2017.

Film Turah
Turah mengantarkan penonton memasuki Kampung Tirang di Tegal yang merupakan miniatur Indonesia lengkap dengan segala intrik sosial politik yang melingkunginya. Terdapat penguasa bermulut manis, penjilat oportunis, pemalas bermulut besar, sampai wong cilik yang pasrah menerima keadaan.

Sebuah potret kelam negeri ini yang digeber secara jujur, tak pretensius, menyentil, sekaligus memiliki daya pikat kuat oleh sutradara debutan Wicaksono Wisnu Legowo dan disokong performa sangat baik dari para pemainnya – kredit khusus bagi Slamet Ambari sebagai Jadag yang kehadirannya senantiasa membuat penonton gerah karena polahnya yang tak pernah berbanding lurus dengan mulut ceriwisnya.

Film Pengabdi Setan
Jawaban dari tanya “apakah Pengabdi Setan versi Joko Anwar ini lebih ngeri atau tidak ketimbang pendahulunya?” memang akan sangat relatif, namun bagi kami secara pribadi, Pengabdi Setan versi 2017 ini mampu memberikan suatu mimpi buruk.

Salah satu film horor Indonesia paling menyeramkan dalam beberapa tahun terakhir. Dalam perjalanan mengarungi wahana rumah berhantu ini, kami beberapa kali dibuat terperanjat dari kursi bioskop seperti pada adegan lempar selimut, ketok-ketok dinding di malam hari, mendengarkan drama radio, pipis di tengah malam, rekonstruksi adegan sholat yang ikonik itu, sampai tiap kali terdengar suara gemerincing lonceng Ibu.

Gara-gara Pengabdi Setan, sosok Ibu tidak lagi terlihat sama.

Film Sweet 20
Siapa bilang me-remake sebuah film itu perkara mudah? Susah sekali euy. Terbukti, jarang sekali ada remake yang berhasil apalagi jika materi sumbernya sudah terhitung bagus. Sweet 20 yang disadur dari film Korea bertajuk Miss Granny tergolong satu dari sedikit remake yang sukses.

Pemain ansambel merupakan salah satu kekuatan utama yang dipunyai Sweet 20 disamping lontaran-lontaran kelakar dengan sentuhan kearifan lokal yang tepat mengenai sasaran, tembang-tembang lawas pengiring film macam “Layu Sebelum Berkembang”, “Payung Fantasi”, dan “Selayang Pandang”, serta muatan emosional yang bekerja secara efektif.

Dengan kombinasi maut semacam ini, tepatlah kiranya menyebut Sweet 20 sebagai sebuah hiburan untuk seluruh keluarga kala liburan sekaligus remake yang sangat pantas bagi Miss Granny. Sungguh sebuah obat pelepas penat yang mujarab. Pecah dan meriah!

Sebenarnya dari sekian banyak film yang menurut kami terbaik ada pada setiap scenes dari film-film yang ada, karena sebuah film yang berkualitas pasti memiliki adegan yang cukup bisa menyentuh. Kalau menurut kami film terbaik Susah Sinyal. Karena menurut kami ini adalah hal yang membawa negara Indonesia bisa menjadi tempat wisata yang bagus.

Referensi : Cinetariz

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel